Kain Tenun Ikat Sumba Sebagai Alat Tukar Menukar oleh : Purwadi Soeriadiredja Ada sesuatu yang dibutuhkan tidak selamanya dipunyai oleh tiap orang, oleh karenanya harus diusahakan dari orang lain. Bila
Selamat Hari Batik Nasional untuk para pengrajin batik.
Setiap garisan, celupan, perasan, ...
Oct 2
Selamat Hari Batik Nasional untuk para pengrajin batik.
Setiap garisan, celupan, perasan, lukisan dan berbagai gerak indah darimu, itulah yang otentik.
#haribatiknasional
Semua foto diambil di Purnomo Batik Art and Handicraft, Lasem, Jawa Tengah. ...
Melihat kehidupan bersama, kehidupan sosial dan politis serta segala yang berdiri di atasnya, ...
Sep 28
Melihat kehidupan bersama, kehidupan sosial dan politis serta segala yang berdiri di atasnya, melihat peradaban itu sendiri, dari sudut pandang linear-progresif yang selama ini didikte oleh modernitas, dengan seketika berbalik seratus delapan puluh derajat ketika kehidupan bersama itu mengalami krisis mendalam, krisis yang mengancam keberlangsungan kehidupan itu sendiri.
Sudut pandang alternatif untuk melihat krisis tidak dengan kacamata normalitas dan normalisasi adalah melihatnya dengan kacamata Eskatologi: melihat dunia dari “akhir dunia”, kehidupan dari kiamat. Kuliah kali ini dibawakan penulis untuk menjelajahi beberapa aspek awal dari kesadaran eskatologis yang coba diperkenalkan secara lebih terpahami bagi publik Indonesia di masa-masa pandemi ini, masa-masa yang menguji keimanan, akal sehat, dan daya tahan kehidupan milyaran umat manusia di muka bumi.
Muhammad Al-Fayyadl, lahir 1985, pemikir dan penulis eksperimental, memulai hidup-filosofisnya dengan menjadi kolumnis dan jurnalis, editor buku, esais bebas dan, terakhir, penulis buku. Menerbitkan buku sejak berusia 18 tahun, namun tak banyak buku yang ditulisnya. Hanya beberapa. Yang terbaru di antaranya adalah Filsafat Negasi (Cantrik Pustaka, Cetakan IV, 2020). Pada tahun 2012, selepas dari belajar di pesantren dan perguruan tinggi, ia melanjutkan pendidikannya ke Université Paris 8, Vincennes-Saint-Denis, kampus eksperimental rintisan para filsuf Prancis angkatan ’68: Foucault, Lacan, Cixous, Kristeva, dan lain-lain. Di kampus tersebut ia mempelajari epistemologi historis dan menyelami panorama filsafat Barat kontemporer. Kini ia tinggal di Probolinggo, Jawa Timur. ...
Forum Kajian Antropologi Indonesia
6 months ago
Buku Program dan Makalah Koentjaraningrat Memorial Lectures XVII/2020
Silakan unduh buku program yang berisikan pengantar, makalah dan rumusan di tautan ini fkai.org/bukuprogram/ ... See MoreSee Less
Forum Kajian Antropologi Indonesia
6 months ago
Pilihan Arah Peradaban setelah Pandemi:
Perlunya Nilai-nilai tentang Kedaruratan dan Pertalian Sosial
Industri, perbankan, politik, militer, kesehatan modern kolaps. Tapi bidang-bidang pekerjaan skala kecil yang mengedepankan manusia bukan sekadar angka-angka justru tumbuh dan berkembang. Kita mulai belajar solidaritas tolong menolong dan gotong-royong sebagai inisiatif lokal di mana-mana dengan organiknya. Mereka mungkin tercerai-berai dan sporadis, tapi tumbuh terus di seluruh dunia dan membesar di era pandemik. Koentjaraningrat memang menjelaskan dalam tulisannya mengenai gotong royong. Rupanya studi-studi gerakan sosial dan pengorganisasian memperlihatkan nada serupa. Gotong Royong jika dibedah adalah naluri mendasar manusia dalam memuaskan hasrat tentang hubungan sosial. Inilah ekonomi dan fitrah hidup yang sesungguhnya. Sudah saatnya manusia membangun imajinasi baru tentang ekonomi yang mengedepankan manusia sebagai subjek.
Keadaan sangat mendesak. Kita membutuhkan nilai-nilai baru yang menghargai dimensi pertalian sosial, dan nalar kritis untuk mengkoreksi nilai-nilai tentang produktivitas biasa yang ternyata membunuh. Abai menerapkan itu, peradaban akan terus merosot dan kita akan terjerumus ke dalam kesalahan yang sama di masa depan.
Silakan membaca secara lengkap rumusan Koentjaraningrat Memorial Lectures XVII/2020 di tautan berikut
fkai.org/rumusan/ ... See MoreSee Less
© 2020 Copyright FKAI