Diponegoro Dalam Sejarah Nasional Indonesia
Diponegoro Dalam Sejarah Nasional Indonesia
oleh:
Bondan Kanumoyoso
Departemen Sejarah FIB UI
Diantara para tokoh sejarah Indonesia dari awal abad 19, Diponegoro merupakan salah satu tokoh yang paling banyak mendapat perhatian. Ada banyak kajian yang ditulis tentang sejarah kehidupan dan perjuangan Diponegoro. Mulai dari artikel untuk jurnal ilmiah, skripsi, tesis, disertasi dan bahkan karya komprehensif yang terdiri dari tiga jilid.3 Berbagai aspek kehidupan Diponegoro telah dikupas sampai mendalam, mulai dari latar belakang keluarga, pendidikan agamanya, alasannya melakukan perlawanan terhadap pemerintah kolonial, strategi perjuangannya, sampai dengan masa pembuangannya yang lamanya dua puluh lima tahun.
Dengan adanya berbagai kajian tersebut dapat dikatakan bahwa Diponegoro adalah salah satu tokoh sejarah Indonesia yang perjalanan hidupnya telah diungkap secara luas.Perlawanan yang dilakukan Diponegoro yang disebut dengan Perang Jawa (1825-1830) merupakan perlawanan terbesar terhadap pemerintah kolonial di Jawa pada awal abad 19. Sejarawan Peter Carey menyebut perlawanan Diponegoro merupakan penanda diakhirinya tatanan lama di Jawa dan dimulainya jaman modern. Dalam pengertian ini Perang Jawa dapat dikatakan sebagai bagian dari perubahan besar yang melanda dunia di akhir abad 18 dan awal abad 19. Perubahan itu ditandai dengan terjadinya revolusi Perancis yang mengawali perubahan tatanan lama masyarakat Eropa menuju tatanan baru yang lebih demokratis. Segera setelah itu terjadi revolusi industri yang menyebabkan munculnya negara-negara Eropa sebagai negara produsen barang-barang murah yang memerlukan daerah pemasaran. Segala perubahan tersebut tentu berdampak terhadap wilayah-wilayah koloni negara-negara Eropa yang ada di Asia dan Amerika.
Khusus di kepulauan Indonesia perubahan-perubahan yang berlangsung memunculkan berbagai reaksi yang seringkali berujung pada konflik secara terbuka. Selain perlawanan Diponegoro, di berbagai bagian Indonesia juga terjadi perlawanan terhadap kekuatan kolonial. Sebagai contoh, di akhir abad 18 di Kepulauan Maluku muncul perlawanan Pangeran Nuku dari Tidore. Sementara itu dalam waktu yang hampir bersamaan dengan Perang Jawa, di Sumatra Barat terjadi perlawanan kaum ulama terhadap kekuatan kolonial yang dikenal dengan Perang Padri (1821-1838).4 Sementara itu sejak pertengahan abad 19 di Jawa terjadi banyak perlawanan kaum petani yang diilhami oleh gagasan tentang Ratu Adil yang inspirasinya sangat mungkin datang dari perlawanan yang dilakukan oleh Diponegoro.
Foto:http://www.tugassekolah.com/2016/01/sejarah-perang-diponegoro-1825-1830.html
You might also like
Kain Tenun Ikat Sumba Sebagai Busana Adat
Kain Tenun Ikat Sumba Sebagai Busana Adat oleh : Purwadi Soeriadiredja Tujuan utama dari pembuatan kain, baik hinggi maupun lau, ialah untuk dipakai oleh pria atau wanita sebagai alat untuk
Globalisasi dan Ledakan Pluralitas
Globalisasi dan Ledakan Pluralitas Oleh: Yudi Latif Dengan arus globalisasi yang makin luas cakupannya, dalam penetrasinya, dan instan kecepatannya, setiap negara bukan saja menghadapi potensi ledakan pluralitas dari dalam, melainkan
KOENTJARANINGRAT MEMORIAL LECTURE XVIII/2021
Menyoal Kebijakan Budaya: Peran dan Kontribusi Antropologi Kami informasikan bahwa Forum Kajian Antropologi Indonesia (FKAI) akan menyelenggarakan kembali Koentjaraningrat Memorial Lecture (KML), acara yang merupakan agenda tahunan FKAI sejak tahun 2004.
0 Comments
No Comments Yet!
You can be first to comment this post!